Bisnis tas yang sukses sekaligus melanggar hak paten
Karena sudah berpengalaman menjalankan bisnis sebelumnya, ia pun tak merasa kesulitan mengembangkan bisnis barunya tersebut. Mengusung merek Ortiz, dirinya membuat tas kasual berkualitas Internasional yang justru dijual di pasar Asia, seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan, merek tasnya sendiri telah mendapatkan kontrak sebanyak 6 ribu tas dalam waktu setahun.
Namun sayang, belum genap setahun berusaha, merek tasnya terkena kasus pelanggaran paten oleh sebuah merek asal Spanyol yang juga melabeli produknya dengan nama Ortiz. Bahkan, perusahaan asing tersebut mengancam akan mengajukan denda sebanyak Rp 7 miliar jika produk tas miliknya tak ditarik dari pasaran. Karena kasus ini, Adjie pun segera menarik peredaran tas miliknya dan menanggung rugi sebanyak Rp 600 juta.
Next>>