Kisah Pilu Remaja Yatim Piatu di Kalteng Berjuang Besarkan Bayi Tanpa Suami

by -134 Views

Tatapan Putri (17) atau yang biasa disapa Put ini terlihat hampa. Sesekali tangan kanannya mengelus bayinya berusia 3 hari yang baring di sisi kirinya. Sambil berbaring di sebuah kasur lusuh, ia tidak berbicara sedikit pun. Bahkan takut ketika ada yang datang lalu bersalaman. Beberapa orang di sekilingnya mengatakan dia trauma atas masa lalunya yang manyakitkan.

“Dia kalau orang baru tidak mau bersalaman mas. Mungkin masih trauma,” ujar salah satu fasilitator Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT), Mimi Sujatmi saat bersama awak media di barak yang didiami Put, Kamis (14/5).
Wanita asal Banjirmasin ini tidak memiliki ayah dan ibunya. Kini ia tinggal bersama kakak keduanya bernama Ida (27). Kendati tinggal bersama sang kaka, Put tidak sepenuhnya bergantung kepada mereka. Kesehariannya beberapa tahun silam ialah sebagai peminta-peminta di jalanan dan juga di pasar. Itu semua dilakoninya hanya untuk menyambung hidup di Kota Cantik.
“Dulunya itu kalau engga salah dia biasa di jalan atau di pasar. Harapkan ada yang memberi sehingga dia bisa makan,” terang Mimi.
Berada di lingkungan yang tak teratur dan melakoni kehidupan yang keras, serta serba tidak pasti. Tahun 2019 silam Put dikabarkan hamil. Tetapi dia mengakui perut sakit. Pria yang menghamilinya pun masih misteri atau mungkin sudah dibui. Ya itu urusan polisi.
“Kejadiannya itu mungkin pas dia berada di lingkungan yang kurang bagus saat sebagai peminta-minta dan hidup di jalanan. Mungkin itu mas,” ujarnya.
Next >>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *