Jika diperlukan, Anda juga boleh menagih dengan agak “keras”. Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah, “Seseorang menagih utang kepada Rasulullah ﷺ, sampai dia mengucapkan kata-kata pedas. Maka para sahabat hendak memukulnya, maka Nabi ﷺ berkata, ‘Biarkan dia. Sesungguhnya si empunya hak, berhak berucap. Belikan untuknya unta, kemudian serahkan kepadanya.’ Mereka (para sahabat) berkata, ‘Kami tidak mendapatkan, kecuali yang lebih bagus dan untanya.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Belikan untuknya, kemudian berikan kepadanya.’ Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang paling baik dalam pelunasan utang,” (HR. Bukhari).
Jadi, jangan sampai Anda membiarkan orang lain lalai dalam membayar utangnya. Ingatkan dia terhadap utangnya dengan menagihnya. Jika orang yang berutang belum atau tidak mampu membayar utang, maka alangkah lebih baik bagi Anda untuk melunasinya. Tapi, jika orang yang berutang itu mampu namun enggan membayar utang, maka Anda bisa menagihnya dengan agak keras, semata-mata agar ia mau memenuhi kewajibannya.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
Sumber : Berbagai Sumber Media Online