Tebas kepala ibu kandung karena masalah sepele, begini tangis penyesalan pelaku di sel tahanan

by -108 Views
Sungguh menyedihkan apa yang dialami oleh seorang ibu asal Lubuk Besar, Bangka Tengah, Bangka Belitung. Ibu itu bernama Hamidah (55). Ia tak menyangka mendapat perlakuan biadab dari David (27), anak kandungnya.

Pada Senin (25/12/2017), kasus penganiayaan di wilayah hukum Polsek Lubuk Besar Polres Bateng ini menjadi sorotan. Kapolres Bateng, AKBP Edison Ludy Bard Sitanggang melalui Kasat Reskrim Polres Bateng, AKP Syamsul Bagja, menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di RT 05 Kampung Madrasah, Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar sekitar pukul 14.30 WIB.
Diketahui motif pelaku melakukan hal itu hanya karena emosi sesaat. Emosi pelaku membuncah hanya karena alasan sepele. Tak habis pikir, pelaku tega menghabisi nyawa korban menggunakan sebilah parang.
“Berdasarkan keterangan, orangtua pelaku mengomel sambil berkata, ‘jangan buang air di dapur, baunya amis.’ Tetapi pelaku tidak menggubris. Setelah itu orangtua pelaku berkata ikan itu mau diasin atau dipanggang terserah mereka, biar beliau saja yang menyiangnya. Tidak lama kemudian pelaku keluar dari dapur sambil langsung mengayunkan parang ke arah kepala korban atau orangtua pelaku sebanyak dua kali sehingga korban meninggal di tempat,” ujar Syamsul.
Tak lama kemudian, pelaku langsung ditangkap Adnen (29), kakaknya. Sang kakak kemudian membawanya ke kantor polisi.
“Kemudian langsung dibawa ke Polsek Lubuk, kemudian untuk menghindari dari amuk dari Keluarga Korban, maka Pelaku di amankan ke Rutan Polres Bateng,” katanya, Senin (25/12/2017).
Menurut keterangan dari seorang saksi, Supri (54), terdengar teriakan histeris saat insiden penikaman itu terjadi. Supri kemudian memasuki rumah korban. Ia melihat Adnen sedang memeluk pelaku yang masih memegang parang bersimbah darah.
“Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB, siang tadi pas saya lagi santai di rumah dari rumah Bu Hamidah terdengar teriakan histeris. Saya langsung cek ke rumah, ternyata yang jerit Adnen, kakaknya David,” ujar Supri.
“Saya cek isi dalam rumah, sontak terkejut lihat Bu Hamidah sudah telungkup bersimbah darah dengan luka robek lebar di bagian kepala belakang. Awalnya aku kira luka biasa, saya gak kuat, mau muntah, darah penuh di mana-mana. Ya Bu Hamidah sudah meninggal,” tambah Supri.
Kamis (28/12/2017), dalam sebuah video yang diunggah akun Facebook Yuni Rusmini, pelaku tampak menyesali perbuatannya sendiri. Ia terlihat mengenakan seragam jingga tahanan dan menangis di balik jeruji besi sambil mengulang kalimat, “Ampun, Mak.” Berikut link nya: https://web.facebook.com/yuni.rusmini.58/videos/264834630712757/
sumber: planet.merdeka.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *