Putri Esmat, Si Simbol Kecantikan Persia yang Dirumorkan Bikin Banyak Pria Bunuh Diri

by -147 Views

Namanya seorang putri Kerajaan, tentu identik dengan kecantikan yang dimilikinya. Tidak hanya di negeri dongeng di dunia nyata pun umumnya seperti itu juga. Kita ambil contoh, Kate Middleton wanita cantik yang naik kasta jadi putri bangsawan, hingga Jetsun Pema Wangchuck istri raja yang geulis sejak lahir.

Lalu bagaimana jika seorang puteri ternyata malah memiliki kumis dan badan agak gemuk? Namun, memang itulah terjadi di Persia tahun 1800-an. Dan uniknya lagi, hal itu jadi simbol wanita cantik pada zamannya. Tidak percaya? Dilansir dari DW dan beberapa sumber lainnya, berikut sejarah Putri Qajar(Esmat) yang jadi rebutan di era Persia.

Esmat El Dwala jadi simbol sebuah kecantikan

Wanita keturunan bangsa Persia sangat identik dengan hidung mancung dengan sorot mata yang selalu menggoda. Mungkin itu pula lah yang membuat banyak lelaki di berbagai belahan dunia kepincut cari jodoh di negara-negara Iran, Turki (keturunan Persia) dan sekitarnya. Namun siapa sangka, pada tahun 1850-an standar bangsa Persia sangat berbeda dengan sekarang.

Ya, kumis dan badan agak gemuk merupakan ciri wanita cantik zaman dulu. Dan yang paling terkenal mempopulerkan kecantikan itu adalah Esmat al-Dowleh, salah satu putri raja waktu itu yang jadi kiblat wanita cantik bagi penduduknya. Anak perempuan dari Raja Nasir al-Din Shah Qajar itu bahkan jadi rebutan banyak orang karena waktu itu dianggap jadi yang paling mempesona.

Tidak hanya dianggap cantik namun juga perempuan yang cerdas

Putri Esmat ternyata juga dikenal sebagai pianis pertama pada zamannya. Hal ini diketahui saat ayahnya melakukan impor pertama kali alat musik tersebut. Tidak hanya itu, kegemarannya dalam menulis juga bikin sang raja semakin bangga pula melihat putrinya yang makin berkembang jadi wanita cerdas.

Lantaran Raja Nasir al-Din Shah Qajar memiliki hobi fotografi, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh putri Esmat diabadikan dalam bentuk foto dan semua tersimpan dalam Institute for Iranian Contemporary Historical Studies. Harapannya, semoga kelak banyak orang dapat melihat kecantikan sejati sang putrinya yang sempat jadi primadona.

Next>>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *