Dikutip dari CNN-News 18 via Gulf News, pasangan ini merasa tertekan setelah wilayah tempat tinggal mereka memperpanjang penerapan lockdown. Mereka ingin segera melangsungkan pernikahan namun kondisi yang tidak pasti membuat mereka merasa sangat kecewa dan akhirnya merasa tertekan.
“Keluarga menyatakan korban mengambil langkah ekstrem itu karena tidak mendapat kejelasan mengenai kapan mereka akan menikah” kata sumber dari kepolisian.
Pihak kepolisian pun memasukkan kasus kematian ini sebagai kematian yang tidak wajar dan pihaknya akan segera menggelar proses penyelidikan yang lebih lanjut.
Aturan lockdown sudah diterapkan di wilayah Telangana sejak 22 Maret 2020. Aturan ini pun tentu berimbas kepada ribuan pasangan yang berencana menikah dan akhirnya terpaksa menunda momen bahagia tersebut.
Sementara itu, di tingkat pusat, pemerintah sebenarnya sudah memberlakukan aturan terkait pembatasan berapa orang yang bisa hadir dalam sebuah pernikahan di tengah pandemi Covid-19. Aturan yang serupa juga berlaku bagi pemakaman guna memastikan tidak terlalu banyak pelayat sehingga aturan pembatasan sosial tetap diterapkan secara optimal.
Tindakan bunuh diri memang bisa terjadi ketika seseorang mengalami stres, depresi, dan tidak ada pihak yang mampu memberikan pertolongan. Hal tersebut pun sangat mungkin dialami oleh siapa pun di tengah kondisi bencana penyakit seperti ini.
Pandemi corona memang benar-benar menyulitkan, bukan hanya oleh segelintir orang, tapi semuanya. Semua aspek kehidupan terganggu, semua orang dirugikan. Harta, impian, bahkan nyawa direnggut oleh pandemi ini. Mudah-mudahan dunia lekas membaik sehingga kehidupan bisa berangsur-angsur pulih kembali.
Source: Line.today.me