Kitaviralkan, Solok — Tidak peduli dengan berbagai insiden yang melanda dunia pertambangan ilegal khususnya dikabupaten Solok beberapa waktu yang lalu, mulai dari kasus meninggalnya seorang ibu rumah tangga, Insiden tertimpa longsor belasan pekerja tambang, sampai kasus polisi tembak polisi.
Fakta yang berhasil dihimpun oleh redaksi dari berbagai sumber menyisakan pilu mendalam, disaat Komusi lll DPR RI menghimbau tutup semua tambang yang ada di Sumatera Barat namun ada saja ulah oknum yang tidak mengindahkannya dengan secara diam – diam kembali membuka tambang emas ilegal di lokasi Payung Sekaki dan Tigo Lurah.
Dalam kesempatan yang sama seorang tokoh masyarakat yang enggan identitasnya dipublikasi juga mengatakan Mafia tambang ini diduga dibekingi ileh oknum tentara Kodim Solok. Ujarnya.
Menguatkan ungkapan tokoh masyarakat tersebut seorang sumber tercaya juga mengatakan hal senada, ” mana ada penambang yang berani buka kalo tidak ada beking orang kuat pak.timpanya. “apalagi ini kondisi masih panas, karena bekingannya tentara Kodim makanya para penambang berani operasi kembali. Tutupnya.
Hasil penelusuran Redaksi kelokasi tambang juga sangat mengejutkan kurang lebih 50 unit alat berat dijumpai dilokasi Tambang yang tidak berijin tersebut.
Masyarakat peduli lingkungan berharap semua tambang yang sedang beroperasi segera ditutup, sebelum bencana menimpa warga masyarakat.
Komandan Kodim 0309 Letkol Kav Sapta Raharja saat dikonfirmasi bungkam, sampai berita ini ditayangkan pihak Kodim Solok tidak memberikan klarifikasi secara resmi terkait dugaan keterlibatan anggotanya yang menjadi beking tambang emas ilegal di Payung Sekaki dan Tigo Lurah dengan membayar kooordinasi kepada oknum tentara itu.
Kapolres Solok saat dikonfirmasi juga belum merespon, informasi yang didapat dari salah satu anggota kepolisian resort Solok mengatakan Kapolres dalam persiapan mutasi. Ujarnya. (Red).
