Minta Beras ke Kades, Warga Miskin di Bengkulu Dipolisikan

by -179 Views

Tak terima atas postingan salah satu warga di media sosial, pemerintah dan perangkat desa memanggil Sukahar dan 3 warga lainnya. Mereka dituding telah menyebarkan berita bohong yang tak memiliki sumber pasti.

Berjalan alot, saling tuding dan menyudutkan, musyawarah yang tak dihadiri Kepala Desa setempat tak menghasilkan kata sepakat. Hingga Polisi yang datang memilih melakukan mediasi di kantor Kepolisian.

“Pak Kahar merupakan penerima BNPT dan PKH. Jadi tidak mendapatkan bansos yang dibagikan Pemda. Iya sudah kita klarifikasi kedua belah pihak, termasuk postingan di medsos. Berdamai,” tegas Kapolsek Padang Jaya, Iptu Didik Mujianto.

Sementara itu, Kepala Desa Talang Tua Susmo mengungkapkan, permasalahan ini mencuat dipicu tudingan warga yang menyebut jika perangkat desa mendapatkan bantuan sembako. Dirinya tak memberikan beras yang diminta karena Sukahar hanya menanyakan beras bantuan sosial.

“Karena dia datang ke rumah saya hanya menanyakan bansos sembako untuknya mana, ia saya jawab tidak ada. Sudah hanya disitu aja, nggak ada saya menolak dia meminta beras,” tepisnya.

Dirinya membantah jika Pemerintah Desa dituding tutup mata dengan kondisi Sukahar, yang hidup dengan di bawah kemiskinan.

Susmo menuturkan, Sukahar memiliki rumah yang saat ini dihuni oleh mantan istri dan anak-anaknya. Pondok yang dihuninya saat ini bukanlah rumah dan tanahnya.

Penelusuran SINDOnews, Sukahar menempati rumah kayu berukuran 4 x 6 meter di lokasi kebun ubi kayu milik warga, tepat di Dusun II RT:1 Desa Talang Tua. Tak banyak dijumpai perkakas rumah tangga, hanya tempat tidur beralas tikar dan tungku kayu untuk memasak.

Salah satu warga, Sutrisno mengatakan, Sukahar hidup sebatang setelah pisang ranjang dengan istrinya beberapa tahun lalu.

Dirinya memberikan dukungan kepada keluarga Ana Setiawati yang telah mengunggah kondisi Sukahar ke media sosial agar mendapat perhatian.

Dukungan itu merupakan bentuk kekecewaan atas kinerja aparatur Desa setempat.”Kita pakai nurani saja mas, dia minta beras untuk bertahan hidup bukan untuk kaya. Amburadul, sudah berapa Tahun Desa tidak memiliki Sekertaris. Mekanisme pemilihan perangkat Desa juga formalitas saja,” cetus Sutrisno.

Pihaknya juga menanyakan, perubahan identitas Kartu Tanda Penduduk yang dipegang Sukahar. Dalam KTP tersebut terpampang status Sukahar dengan keterangan cerai mati.

Next >>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *