“Setiap hari belajar dari rumah menggunakan fasilitas rumah, listrik, wifi, AC plus pendampingan ortu yang selalu disempatkan. Meskipun kerjaan rumah tangga banyak yang harus diselesaikan. Kadang sampai anak nangis karena sulitnya tugas,” tulis akun tersebut.
Akun Rizqajameela ini juga mengatakan, tidak semua orang tua memiliki smartphone, laptop ataupun mampu mengakses jaringan internet. Terlebih jika orang tua tersebut memiliki anak lebih dari satu, dan saat ini pemasukannya sedang terkendala akibat PSBB, maka pemerintah sebaiknya memikirkan ini.
“Bantuan beras 10 kg dan uang 600 ribu aja ga cukup kalau ortu sehari-hari kena PSBB atau lockdown kalo mereka malah ditangkap-tangkapin mau dagang. Apalagi kalo 4 atau 5 anak harus bayar SPP semua, susah kan?” Tulisnya
Pengguna Facebook itu juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah yang tidak sedikitpun menyinggung soal SPP. Semestinya dalam kondisi seperti ini, pembayaran SPP dihilangkan atau paling tidak dikurangi tidak full.
“Sering banget muncul di timeline statement sang Menteri. Tapi kira-kira statement tentang SPP kapan yah. Apalagi kalo harus free sampai akhir tahun. Ga wajar kalo masih harus bayar 100 persen. Subsidi dari pemerintah harusnya. Kan ini dampak dari Covid-19,” ujarnya
Sejauh ini banyak yang meyetujui terkait postingan tersebut. Di kolom komentar, pengguna lain juga banyak yang menyatakan mengalami hal serupa, bahkan tautan tulisan tersebut juga banyak disebarkan melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Source: Vivanews