Anak SMU Lebih Rentan Bunuh Diri Dibanding Anak SMK

by -103 Views

Kasus bunuh diri di Indonesia saat ini semakin meningkat, terutama pada remaja usia sekolah menengah atas (SMA). Penyebab utama bunuh diri di kalangan remaja adalah karena depresi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013, prevalensi gangguan mental emosional pada anak remaja usia 15 tahun ke atas sebanyak 6 persen. Sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 14 persen.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, depresi akan menjadi penyebab kedua “cause of illness” pada tahun 2020 mendatang. Setiap tahun sebanyak 800.000 orang meninggal karena bunuh diri. Secara global pada tahun 2012 bunuh diri merupakan penyebab kedua kematian tertinggi pada remaja 15-29 tahun.

“Penyakit kedua terbesar setelah kardiovaskular adalah masalah gangguan jiwa, kanker aja kalah,” kata dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ saat ditemui di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Remaja yang bersekolah di sekolah menengah umum (SMU) mempunyai risiko tiga kali lipat untuk mengalami masalah emosional dibandingkan dengan murid sekolah menengah kejuruan (SMK).

Noriyu, sapaan akrab dokter ini, mengatakan, bukan anak nakal yang mengalami depresi. Mereka yang rentan depresi adalah anak berprestasi yang selalu di-bully oleh teman-temannya, karena mengumpulkan tugas tepat waktu dan terlalu taat pada peraturan.

Next >>
Dibawah Gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *