Ditinggal suami karena mendadak menjadi homoseksual (suka sesama jenis), kini seorang pekerja seks mendadak menjadi janda. Kini ia memilih fokus mengurus anak dan meninggalkan pekerjaannya sebagai pekerja seks.
Sebelumnya, perempuan itu bekerja sebagai pekerja seks di salah satu lokalisasi paling terkenal di Kota Semarang. Ia juga pernah didiagnosa terkena virus HIV beberapa tahun yang lalu.
Seperti yang diialnsir dari Suara.com, mereka bertemu dan berbincang di sebuah hotel di Kota Semarang. Menurut cerita perempuan tersebut, sang suami meninggalkannya karena sudah kepincut dengan laki-laki lain.
Hasil pernikahan dengan suami sebelumnya, ia dikaruniai satu orang anak yang kini harus ia nafkahi. Karena desakan ekonomi, ia terpaksa menjadi pemandu karaoke di sebuah lokalisasi di Kota Semarang.
“Karena desakan ekonomi, saya terpaksa menjadi pemandu karaoke di sebuah baru di lokalisasi,” jelasnya kepada Suara.com, beberapa waktu yang lalu.
Karena pekerjaannya sebagai pemandu karaoke membuat dirinya semakin buta dan akhirnya kembai terjebak cinta terlarang dengan seorang pria. Namun, kembali ia ditnggalkan. Hasil dari hubungan gelapnya itu, ia dikaruniai dua orang anak.
Sudah lebih dari satu kali ia dikhianati oleh pria. Hingga akhirnya ia sudah tidak percaya lagi dengan pria dan sejak saat itu, dia mulai berhubunan sesama jenis atau lesbi.
“Berkali-kali saya dihianati oleh pria, saya sempat menjalin hubungan dengan sesama jenis,” ucapnya.
ada tahun 2005, perempuan yang dipanggil Bunga ini memasuki dunia prostitusi di sebuah lokalisasi yang sama. Sejak saat itu pula, ia kembali mulai melayani pria hidung belang baik dalam maupun luar kota. Kebanyaan dari pria-pria tersebut sudah memiliki istri.
Sambil melayani pria hidung belang itu, ia juga harus membagi waktunya pada keluarga. Terlebih ia memiliki tiga orang anak hasil dari hubungannya dengan pria yang menghianatinya.
Pekerjaannya sebagai PSK ternyata mulai terasa memiliki dampak yang sangat besar setelah 10 tahun berlalu. Pada 2015 ia dinyatakan terkena virus HIV. Mulai sejak itu, ia mulai takut jika pelanggannya juga akan terpapar HIV. Akhirnya, ia menemukan alasan yang tepat agar pelanggannya tidak terpapar HIV.
“Saya mewajibkan pelanggan saya pakai kondom,” ucapnya.
Kemudian, ia tetap menjalankan kehidupannya dan bertemu dengan buruh yang akhirnya menikahinya. Sejak menikah inilah,Bunga pensiun dari dunia prostitusi. Pernikahan mereka menghasilkan seorang anak. Bunga yakin jika suaminya juga terpapar HIV. Namun sang suami selama ini tidak pernah mau melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Ya saya tahu kalau suami saya postif HIV, saya meyakini itu. Kan sudah berkali-kali berhubungan badan dengan saya. Ditambah suami saya sering jajan wedokan (seks dengan wanita) di tempat yang dulu saya bekerja,” katanya.
Diakuinya sang suami memang sering “jajan”, namun hubungannya tetap harmonis. Kini ia fookus pada perkembangan sang anak dan berharap anaknya tidak terkena HIV seperti dirinya.
“Yang namanya ibu pasti mengharapkan anak-anaknya bisa mendapatkan kehidupan yang layak dan mempunyai masa depan yang cerah,” katanya.