Bukan dilatarbelakangi persoalan serius dan besar, penyebab DH (21) menghabisi nyawa kekasihnya Weni Tania (20) hanya soal sepele.
DH naik pitam dan cemburu saat melihat korban terus memegang handphone, dan melihat korban sedang chatting bersama pria lain di media sosial, ketika bertemu di Alun-alun Wanaraja, sebelum berpindah di lokasi tragedi pemb**uhan di pinggir Sungai Cimalaka, Desa Tegalpa**ang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut.
Emosi pelaku, jelas Soni Sa**aya selaku kuasa hukum pelaku, semakin memuncak karena korban terus memegang HP saat adu mulut terjadi.
Pelaku yang berjalan di belakang korban lantas mencekik leher korban, lalu menekan tubuhnya ke bawah sampai nafasnya hampir habis.
Korban tidak disetubuhi. Celana korban sempat dibuka tapi karena sudah saking marah, DH ini menusukkan bambu,” ungkap Soni.
“Jadi bambu itu ditusuk karena DH ini kurang puas saat melihat korban hampir kehabisan nafas. Makanya ditusuk dengan bambu,” lanjutnya, dilansir pikiran-rakyat.com.
Terkait perbuatan s**is kliennya, Soni mengaku tidak membelanya. Namun, sesuai Undang-Undang, pelaku yang terancam hukuman di atas lima tahun itu wajib didampingi kuasa hukum, dan setiap orang berhak memiliki pembelaan hukum.
