3.Sebagai pertimbanganmu. Izinkan aku bercerita perjuanganku untuk memperbaiki diri sebelum akhinya kita bertemu.
Bukan cuma kamu yang selalu memiliki impian pasangan yang hampir terlihat sempurna. Asal kamu tahu mimpiku pun demikian. Seperti yang dijanjikan oleh Tuhan,
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya)
Mengingat-ingat janji itu, maka aku putuskan untuk berjuang mati-matian memperbaiki dan memantaskan diri. Jatuh bangun aku rasakan. Berkali-kali harus terjebak pada nilai-nilai sosial yang seenaknya menghakimi pikiran. Sering juga aku tenggelam pada penyelasan. Bahkan aku sempat kehilangan rasa percaya diri hingga merasa tak layak untuk siapa pun. Tapi untuk kesekian kalinya aku tegaskan lagi, akhirnya aku berhasil menjadi lebih baik dan setidaknya bisa kamu banggakan.
Anggap saja aku pernah mati di masa lalu, kemudian di masa depan berengkarnasi menjadi pribadi yang baru.
Next >>