Ternyata, Beginilah Rasa Sakitnya Saat Sakaratul Maut Yang Patut di Ketahui!

by -375 Views
sakratul maut

Imam Abu Hanifah berkata: “Kebanyakan sesuatu yang merusak iman dari seorang hamba adalah di waktu naza’.” Ini dikarenakan ketika tubuh hendak ditinggal sang ruh, maka saat itu akan terjadi pertarungan antara malaikat dan setan. Apabila amal ibadah serta pertolongan Allah bersama seseorang, maka imannya akan senantiasa lekat, sedangkan godaan dan tipu daya setan akan kalah. Namun jika ketika naza’ telah tiba amal ibadah seseorang tidak optimal, apalagi tanpa bantuan dari Allah, maka imannya akan rusak lantaran kalah dengan godaan setan. Karenanya, kita mohon perlindungan kepada Allah agar dimudahkan dan diberi perlindungan ketika berada dalam masa-masa kritis menjelang kematian.

Saat ruh sudah mulai meninggalkan tubuh untuk kembali kepada-Nya, maka seluruh anggota tubuh tak lagi berdaya. Kedua tangan yang dimiliki tak mampu lagi untuk bergerak, kedua mata juga tidak lagi bisa melihat seperti saat hidup, kedua telinga tidak ada kemampuan untuk bisa mendengar suara di sekelilingnya. Dengan demikian, tubuh yang telah ditinggalkan ruh adalah jasad yang tidak bernyawa.

Proses perjalanan manusia selanjutnya adalah memasuki alam kubur (barzakh). Dalam kondisi semacam ini dapatkah kita membayangkan jika kita tidak beriman? Lalu apa yang dapat kita pertanggungjawabkan saat berada dalam kubur? Padahal kita ketahui bahwa disana tidak ada seorang pun yang akan menemani kita, baik ayah, ibu, anak, dan saudara-saudara kita. Kala itu tidak berguna lagi seorang teman karib. Satu-satunya yang dapat menolong kita adalah amal-amal kebaikan serta pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Jika tanpa hal itu, maka tidak ada yang dapat kita banggakan dan andalkan barang sedikit pun. Jika tidak ada ma’unah (pertolongan) dari Allah, sungguh nyata sekali bahwa kita dalam keadaan merugi

 

Sumber : LampuIslam.org