Kisah seorang pria yang memiliki nasib sangat beruntung. Pria beruntung itu adalah Stephen Malton. Pada tahun 2015, ia membongkar rumah bobrok malah tidak sengaja temukan harta karun senilai satu rumah. Seorang pemilik perusahaan Pro Dem, yang menerima kontrak untuk menghancurkan sebuah rumah.
Stephen Malton mebongkar rumah besar monumental di Southbourne, Bournemouth, Dorset Country. Awalnya tidak ada yang menyangka bahwa dalam pembongkaran rumah tersebut, Malton justru menemukan harta karun dengan nilai yang fantastis.
Rumah yang Stephen Malton itu merupakan milik Arthur Bell, seorang seniman lanskap terkenal pada tahun 1890. Arthur tinggal di sana bersama istri dan tiga anaknya sampai kematiannya pada tahun 1916. Setelah Arthur meninggal, rumah itu diakuisisi oleh Caleb Developments, sebuah perusahaan pengembang real estate.
Caleb Developments berencana membongkar rumah karena akan membangun 8 apartemen lainnya di atas tanah tersebut. Saat proses pembongkaran berjalan, ketika mesin-mesin mendobrak tembok dimana Stephen yang menggunakan matanya yang tajam menemukan sesuatu yang sangat istimewa. Ia menemukan lapisan marmer aneh di balik dinding palsu yang baru saja dihancurkan.
Melihat hal itu, kemudian Stephen buru-buru menyuruh semua pekerjanya untuk berhenti dan betapa terkejutnya ia karena terdapat 256 batu bata porselen dari zaman Victoria. Batu bata itu diproduksi oleh Delft yang merupakan salah satu dari 3 produsen porselen terbaik di dunia dan setiap produk memiliki nilai besar di pelelangan.
Beberapa dari batu-batu itu bisa bernilai hingga 1.000 pound atau lebih dari Rp19 juta jika dihargakan dengan saat ini. Jadi secara total, Stephen telah mendapatkan 50.000 pound hampir atau Rp900 juta. Ini adalah kejutan yang sangat besar bagi Stephen.
Memang terdengar kabar bahwa rumah yang dulunya ditempati oleh Arthur pada akhir tahun 1800-an berisi ubin biru dan putih Belanda yang bernilai tinggi, namun belum ada yang berhasil menemukannya. Dan ternyata Stephen lah yang berhasil menemukan. Terlebih ia menemukan di bwah kontrak pembogkaran yang otomatis apa pun yang ditemukan Stephen akan menjadi miliknya. Hal ini pun berarti bahwa ia telah mengumpulkan semua hasil lelang batu bata di atas.
“Ada desas-desus lama bahwa rumah tua Arthur Bell, berisi batu bata yang berharga tetapi belum ada yang menemukannya. Perapian telah dipindahkan dari rumah dan di belakangnya ada tembok. Ketika kami merobohkan tembok itu, kami melihat sesuatu dan segera berhenti. Lubang di dinding, saya melihat batu bata dan tidak bisa mempercayai apa yang saya lihat,” kata Stephen.