Sang putri dan cerita bunuh diri para pria yang ditolak olehnya
Dilansir dari laman wheebuzz, dikisahkan tentang kisah cinta sang putri yang lumayan mencengangkan. Ternyata dirinya sudah berkali-kali dilamar oleh banyak pria di negaranya, namun kebanyakan berakhir penolakan. Rumor mengatakan kalau ada 13 orang dari pelamar tersebut dikabarkan meninggal dunia karena bunuh diri lantaran ditolak.
Namun entak kasus bunuh diri ini benar atau tidak, namun yang satu hal yang pasti putri ini gemar menolak lamaran para pria. Hingga akhirnya, sang anak raja itu akhirnya menikah dengan salah satu pria beruntung dan tentu dari keturunan para bangsawan.
Akhir cerita sang putri berkumis dari Irania dan revolusi baru perempuan
Seperti yang diketahui, Esmat akhirnya melabuhkan hatinya juga, bahkan dikaruniai anak. Hingga akhirnya sang putri harus meregang nyawa lantaran sakit yang dideritanya. Usut punya usut, penyakit yang diderita oleh sang putri adalah Malaria yang waktu itu masih sulit ditemukan obatnya.
Esmat pun akhirnya dikebumikan pada tahun 1905. Di sisi lain pada waktu yang sama, saudaranya perempuannya Taj al-Saltana, memulai sebuah gerakan revolusi baru untuk kebebasan wanita. Saat itu sang putri ini menuntut kesetaraan hak serta menjauhkan dari intervensi asing. Bisa dibilang akhir dari putri Esmat berbarengan dengan awal baru bagi wanita di sana.
Dari kisah sang putri Esmat ini kita jadi tahu kalau kecantikan adalah hal yang relatif, setiap zaman selalu mengalami perubahan yang signifikan. Namun yang pasti hal yang membuat putri Persia ini jadi idola bukan karena pesona wajahnya yang dianggap cantik waktu itu, tapi juga kecerdasan dan keterampilannya.
Sumber: www.boombastis.com