Dihina Tak Bisa Kaya Hanya Jualan Balon, Pria Ini Bungkam Nyinyiran dengan Bukti

by -82 Views
“Memang sangat menyakitkan dan teringat sampai hari ini.”

Dream – Sudah menjadi hal yang lumrah, kebanyakan orang suka menilai sesuatu dari luarnya saja. Misalnya, ada segelintir orang yang menilai kehidupan atau status seseorang berdasarkan penampilan dan karya individu tersebut.

Orang-orang seperti itu cenderung meremehkan pekerjaan seseorang seolah-olah apa yang dilakukannya tidak menjanjikan pendapatan yang menggiurkan sehingga tidak memiliki masa depan.

Begitulah situasi yang pernah dihadapi pria Malaysia ini ketika dia memutuskan untuk jualan balon untuk dekorasi pesta hampir satu dekade lalu.

Jika Tekun dan Inovatif, Jualan Balon Juga Bisa Sukses

Meski mendapat penghinaan dan kata-kata negatif dari orang-orang di sekitarnya, Dzulhazry Zainal Abidin terus melangkah maju dengan bisnis balonnya.

Ternyata, pria berusia 31 tahun itu berhasil membuktikan anggapan orang-orang selama ini bahwa pekerjaannya sebagai penjual balon tidak menjanjikan masa depan yang cerah, adalah salah.

Dzulhazry mengunggah video pendek yang diproduksi melalui aplikasi TikTok. Dia menceritakan kesulitan dalam perjalanannya sebagai penjual balon hingga ia mengumpulkan lebih dari 5.000 retweet dan lebih dari 3.000 suka.

” Saya tidak ada niat untuk membuat video sedih … Ini hanya cerita perjalanan tentang pengalaman saya selama bekerja di bidang dekorasi dan jualan balon dari dulu hingga sekarang,” ujarnya.

Awal Karier Penuh Tantangan dari Sekitar

Mengingat perjalanan kariernya, Dzulhazry mengatakan bahwa dia memperoleh pengalaman bekerja dengan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam dekorasi untuk acara wisuda di kampus.

” Saya mulai bekerja di perusahaan pada tahun 2012 lalu. Dari situ saya mendapatkan banyak pengalaman dan akhirnya pada tahun 2014 saya mencoba untuk memulai usaha sendiri yang tidak jauh dari pekerjaan sebelumnya yaitu berjualan balon untuk event-event.

” Biasalah, awalnya banyak suara-suara sumbang yang menghina. Ada yang bilang ‘jual balon sebiji 3 ringgit (Rp10.700), memang berapa orang yang mau beli’, ‘kamu gak akan kaya jual balon saja’. Memang sangat menyakitkan dan teringat sampai hari ini,” terang Dzulhazry.

 

Selalu Berinovasi dalam Bekerja

Namun, tidak seperti perusahaan tempatnya bekerja, Dzulhazry melakukan inovasi dalam memasarkan balon-balonnya. Katanya, harus menggunakan skill dalam berjualan balon.

” Jangan bertumpu satu saja. Contohnya, dekorasi untuk peluncuran produk, pesta hari lahir, kejutan dan acara-acara lain. Saya perkenalkan Balloonism25 ini mula-mula di kawan-kawan, keluarga dan iklankan di Facebook.

” Alhamdulillah, dalam masa dua tahun, Balloonism25 mampu berdiri dan rasa bangga dengan apa yang saya alami,” kata ayah dua anak ini.

Banyak Pesanan dari Para Artis Terkenal

Selama berkecimpung dalam bisnis ini, Dzulhazry mengaku mendapat banyak pengalaman manis. Salah satunya pesanan dari para artis untuk acara-acara mereka.

” Saya sering mendapat pesanan dari artis-artis terkenal untuk acara-acara mereka. Hingga ada yang jadi klien tetap. Selain itu, pernah juga diwawancara oleh satu stasiun televisi,” katanya yang beroperasi di Gombak, Selangor.

Namun langit tidak selalu cerah. Ketika pemerintah menerapkan pembatasan sosial yang disebut Perintah Kawalan Pergerakan (PKP), bisnis Dzulhazry ikut terkena dampaknya.

Berusaha Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19

” Bisnis memang benar-benar jatuh selama PKP. Bayangkan, saat itu ada 10 event tapi semua klien harus batal. Lima hari saya termenung … tapi perlahan membuat perencanaan selanjutnya. Sejak PKPB Juni lalu, baru bangkit lagi,” katanya.

Delapan tahun berkecimpung dalam bisnis dekorasi balon, Dzulhazry sudah bosan dengan suara-suara negatif yang masih ada hingga saat ini, terutama dari orang-orang di sekitarnya.

Menganggapnya sebagai tantangan, pria ini juga berpesan kepada mereka yang berada dalam situasi yang sama agar tidak mudah putus asa jika menghadapi situasi seperti itu.

source : dream.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *