Ingat Lagi Paidi, Mantan Pemulung Berhasil Jadi Miliarder

by -128 Views

Saat masih di STM, dia tinggal di sebuah panti asuhan. Dari sanalah, seorang teman mengenalkannya pada bisnis porang.

3 dari 6 halaman

Jadi Pengusaha Porang

Porang masih dalam jenis umbi-umbian, dan termasuk tanaman liar yang kerap tumbuh di daerah hutan yang cukup lembab.

Melalui internet dan teman Paidi di panti asuhan, dia belajar banyak hal mengenai pengolahan porang. Berawal dari menjual porang basah sejak 2016.

 

Kini dia bisa membuat ekstrak glukomana dari porang jadi tepung dan beras. Oksalatnya harus dihilangkan karena mengandung racun yang membuat gatal. Omzet yang diperoleh Paidi bisa mencapai ratusan juta rupiah setiap minggunya.

Manfaat Tanaman Porang

Hasil olahan umbi porang, disebut glucomannan. Melansir dari porang.go.id, memiliki manfaat untuk menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol dalam darah.

Mengonsumsi beras atau tepung yang dicampur dalam kue, dapat membantu penderita diabetes dalam proses penyerapan gula secara bertahap.

5 dari 6 halaman

Sudah Kirim Sampai Luar Negeri

Begitu banyak manfaat porang bagi kesehatan, sudah menjadi bahan herbal di Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Ketenaran di luar negeri, mengalahkan viralnya di Tanah Air.

Paidi memiliki pelanggan tetap dari luar negeri. Ada yang membeli dalam bentuk porang basah, tepung, dan beras. Tiongkok bisa membutuhkan 2000 ton setiap pengiriman.

Harga tepungnya saja, untuk satu kilogram bisa mencapai lebih dari Rp1 juta. Harga porang basah, lebih murah. Karena tidak melalui proses panjang.

6 dari 6 halaman

Ingin Berbagi Ilmu Melalui Internet

Berkeinginan bekerja di kota dan merantau, namun ternyata tidak menghasilkan peruntungan sama sekali. Apalagi melihat kondisi keluarga dan ayah yang sakit, Paidi merasa harus berusaha di desanya.

 

Meski sebenarnya malu jadi pemulung di desa sendiri, Paidi tetap semangat. Hasil perjuangan dan kerja keras belajarnya, kerap dibagikan di blog dan channel YouTube nya.

Paidi berharap ada orang lain di luar sana dengan nasib sama, bisa terus bekerja keras tanpa menyerah. Tanpa ada keraguan atau takut ilmunya dijiplak dan menjadi penghalang bisnisnya, Paidi tetap yakin berniat menyiarkan kebaikan.