KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memastikan perekonomian pada tahun 2020 tertekan bahkan hingga akhir tahun. Sehingga ekonomi akan berada di zona negatif.
“Pertumbuhan ekonomi secara full year 2020 di sekitar minus 2,2% yoy hingga minus 2,1% yoy,” ungkap ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/2).
Meski memang masih berada dalam zona negatif, Riefky mengapresiasi langkah pemerintah dan otoritas terkait yang telah mengucurkan beragam stimulus untuk menjaga perekonomian tidak merosot kembali. Riefky menambahkan, pada akhir tahun 2020 muncul beberapa kabar positif yang mampu memperkuat perekonomian, seperti tumbuhnya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian ke depan, hasil yang baik dari pemilu Amerika Serikat (AS), juga adanya vaksinasi di seluruh dunia.
Kinerja pasar keuangan dan pergerakan nilai tukar rupiah juga nampak membaik pada akhir tahun lalu. Ini bisa memberi kesan bahwa ekonomi semakin membaik.
Tapi, perbaikan kondisi perekonomian tersebut tak dibarengi dengan perbaikan dari sisi kesehatan. Pasalnya, kasus harian Covid-19 justru naik signifikan yang bahkan terus berlanjut pada Januari 2021.
Namun, Riefky tetap optimistis pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 sudah akan kembali ke zona positif dan bahkan berada di kisaran 4,4% hingga 4,8%.