Garis takdir manusia, merupakan rahasia Tuhan paling besar yang tak akan diketahui setiap makhluk ciptaan-Nya. Hal itulah yang dialami oleh Zaini Misrin, seorang TKI asal Pulau garam, Madura. Demi mengangkat nasib dan ekonomi keluarga, ia rela mengadu nasib hingga ke Arab Saudi.
Yang miris, alih-alih menikmati kesuksesan di negeri orang, Zaini harus menghadapi kenyataan pahit. Ia tersangkut dengan sebuah kasus pembunuhan warga lokal Arab Saudi, yang berujung hukuman pancung terhadap dirinya. Seperti apa perjuangan dan kisah miris Zaini Misrin tersebut? simak ulasan berikut.
Pilihan merantau demi membangun perekonomian keluarga
Berangkat menjadi seorang TKI ke Arab Saudi pada 1992 silam, Zaini Misrin mencari nafkah sebagai Supir mobil pribadi. Ia memilih merantau ke tanah Arab karena membutuhkan modal untuk membuka usaha toko. Pada 2001 lalu, Zaini sempat kembali dari perantauan dan membuka sebuah kios kecil yang kini berada di samping kanan rumahnya. Namun sayang, pada 13 Juli 2004, ia ditangkap aparat kepolisian Arab Saudi karena kasus pembunuhan yang dituduhkan pada dirinya.
Tuduhan pembunuhan awal petaka bagi dirinyaBerangkat menjadi seorang TKI ke Arab Saudi pada 1992 silam, Zaini Misrin mencari nafkah sebagai Supir mobil pribadi. Ia memilih merantau ke tanah Arab karena membutuhkan modal untuk membuka usaha toko. Pada 2001 lalu, Zaini sempat kembali dari perantauan dan membuka sebuah kios kecil yang kini berada di samping kanan rumahnya. Namun sayang, pada 13 Juli 2004, ia ditangkap aparat kepolisian Arab Saudi karena kasus pembunuhan yang dituduhkan pada dirinya.
Next>>