Kecanduan Narkoba Sejak Usia 9 Tahun, Wanita Cantik Ini Giginya Malah Copot dan Membusuk Usai Rehab

by -274 Views

TRIBUNSTYLE.COM – Caymi Studnicka (23) kecanduan narkoba sejak usia 9 tahun.

Setelah menjalani rehabilitasi, tiba-tiba gigi wanita ini membusuk dan copot satu per satu.

Meski sekarang harus mengenakan gigi palsu, Caymi mengaku bersyukur dapat hidup terbebas dari narkoba.

Dilansir dari Mirror Jumat (6/5/2022), Caymi Studnicka pertama kali menyadari masalah pada giginya 1 tahun setelah menjalani rehabilitasi narkoba.

“Aku ketakutan ketika gigi depanku tiba-tiba copot. Dalam waktu kurang dari satu tahun, gigiku mulai membusuk dan patah dengan sendirinya,” ungkap Caymi.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2018.

Padahal, Caymi kala itu sudah tidak lagi mengonsumsi narkoba.

Akan tetapi, penyalahgunaan obat-obatan selama hampir satu dekade telah menimbulkan dampak permanen pada tubuh wanita asal Amerika Serikat ini.

“Aku memiliki bercak-bercak hitam membusuk di seluruh permukaan gigi, ini membuatku dipenuhi rasa cemas,” lanjutnya.

Caymi mengaku kecanduannya dimulai setelah mengonsumsi tablet pereda rasa sakit pada usia 9 tahun.

Kala itu, Caymi mengalami patah tulang pada pergelangan kakinya sehingga harus mengonsumsi Vicodin sesuai resep dokter.

Vicodin termasuk obat jenis opioid yang biasa digunakan untuk meringankan rasa sakit pasien.

Caymi terpaksa mengonsumsi vicodin terus-menerus lantaran berulang kali mengalami patah tulang.

“Aku punya tulang yang rentan saat berumur 9 tahun, jadi banyak terjadi (patah tulang) sehingga aku terus mendapatkan tablet tersebut.”

“Saat berumur 15 tahun, barulah aku sadar ternyata sudah kecanduan.” kata Caymi.

Caymi dapat dengan mudah mengakses obat-obatan itu karena orang tuanya tidak peduli,

Wanita ini bahkan mengaku sempat tidak bisa beraktivitas tanpa mengonsumsi vicodin setiap 3 atau 4 jam sekali.

“Jika tidak, aku jadi sakau,” ungkapnya.

Pada usia 18 tahun, Caymi berhasil mengobati ketergantungannya terhadap narkoba setelah 3 bulan rehabilitasi.

Akan tetapi, kerusakan giginya semakin parah sehingga Caymi tidak dapat mengonsumsi makanan.

“Aku mencoba untuk melanjutkan hidup seperti biasa selama 18 bulan, meskipun gigiku mulai rusak dan muncul lubang-lubang hitam,” kata Caymi.

“Saat itu seperti tidak ada yang bisa kulakukan untuk menghentikannya, dan aku tidak punya cukup uang untuk mengunjungi dokter gigi.”

Asuransi kesehatan Caymi menolak untuk membiayai operasi pencabutan gigi dan pemasangan gigi palsu yang diperlukan oleh wanita tersebut.

Pihak asuransi menilai prosedur kesehatan itu ‘tidak dibutuhkan’ dan hanya untuk kosmetik belaka.

Alhasil, Caymi terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena infeksi giginya semakin parah.

“Aku menghabiskan waktu sebulan di dalam rumah sakit selagi mereka (dokter) memompa masuk antibiotik ke dalam badanku,” ujar Caymi.

Selagi mendekam di rumah sakit pada tahun 2020, pacar Caymi memutuskan untuk menggalang dana untuk operasi gigi kekasihnya lewat laman Go Fund Me.

Caymi sebenarnya tidak ingin membebani orang lain.

Tapi dia sudah tidak punya pilihan.

Beruntung, dengan uang yang dihasilkan penggalangan dana tersebut, Caymi berhasil mendapatkan operasi yang dia butuhkan.

Wanita ini mengaku sangat lega usai gigi-giginya yang bermasalah dicabut total.

Meskipun haru mengenakan gigi palsu, Caymi sangat bahagia lantaran sumber kecemasan utamanya telah musnah.

“Aku akhirnya bahagia untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.” kata Caymi. (TribunStyle/ARA)