Orang lain mengoreksi keslahan kita, kadang sedikit-sedikit memberi komentar, dan tentu kadang yang demikian menjengkelkan.
🙂
Lalu apabila saat ini posisimu demikian, maka bersyukurlah dengan bijak, karena artinya masih banyak yang peduli agar kamu menjadi lebih baik lagi.
Jangan merasa down ataupun tidak enak ketika ada yang memberitahukan kekuranganmu, karena dia yang menegurmu adalah dia yang menyayangimu, maka tetaplah berprasangka baik dan bersabar.
Kritikan Dari Orang Lain Harusnya Kamu Jadikan Bahan Koreksi Diri, Bukan Jalan Untuk Patah Semangat
Intinya, selalu berpikirlah positif ketika ada orang lain yang meluangkan waktunya untuk mengingatkanmu pada kekurangamu. Maka dari itu, keritikan dari orang lain harusnya kamu jadikan bahan koreksi untuk diri menjadi lebih baik, bukan malah menjadi bahan gerutuan didalam hati.
Kendalikan Hatimu Dengan Terus Berprasangka Baik, Sekalipun Menurutmu Teguran yang Datang Menyakitkan
Kendalikan hatimu dengan terus berprasangka baik, sekalipun menurutmu teguran yang datang dari orang lain tersebut kadang menyakitkan. Pandanglah tujuannya sepositif mungkin, agar mengeluh dan mengumpatnya tidak pernah kamu lakukan.
Yakinlah, Dia yang Banyak Mengoreksi dan Berkomentar Sangat Sayang Kepadamu
Yang terpenting adalah yakinkan hatimu dengan berkata “dia sayang kepadaku, sebba itulah mengapa dia selalu mengoreksiku lewat kritikannya”. Karena dengan kamu berpikir demikian, maka tentu berprasangka baik dan bersabarpun tidka akan sulit kamu lakukan.
Bersyukurlah, Kamu Harus Tenangkan Hatimu Dengan Rasa Bersyukur
Tenangkan hatimu yang tadinya tak enak hati dengan rasa bersyukur, karena yang namanya hati bila ditegur cepat merasa down. Namun, dengan terus kamu tenangkan hatimu dengan rasa syukur yang mendalam, tentu untuk berpositif thinking pun akan mudah.
Jangan Keburu Amarah, Semanyakitkan Apapun Teguran Orang Lain, Tetap Akan Membawa Kebaikan Untukmu
Dan yang harus kamu ingat dengan bijak adalah jangan keburu amarah, tahanlah egomu sebentar agar bukan saja telingamu yang mendengarkan, tapi hatimu.
Sebab, semenyakitkan apapun teguran orang lain, bila hatimu yang mendengarkan maka tentu kamu akan berpikir bahwa semua itu demi kebaikanmu.
Source: Humairoh.com