Campur aduk! Rasa sedih, kesal, dan emosi, semuanya bercampur menjadi satu di dalam hati Asmadi dan istrinya, Wagiyem.
Ratusan batang pohon pepaya mereka yang siap panen dua bulan lagi di Dusun Teladan, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, habis ditebang orang tak dikenal dalam satu malam.
Padahal, di balik pohon pepaya itu tersimpan harapan besar keduanya untuk melanjutkan anaknya masuk kuliah ke perguruan tinggi.
“Dua bulan lagi bisa panen, dan hasilnya untuk biaya anak masuk kuliah, tapi hancur sudah, berantakan. Kini kami tinggal bayar utang ajalah,” ucap Wagiyem dengan linangan air mata, dilansir Tribunnews.com.
walnya, Wagiyem mengira jika 650 batang tanaman pepaya mereka tumbang terkena angin. Namun ketika diperiksa oleh suaminya Asmadi, ratusan pohon pepaya itu tumbang akibat dibabat atau ditebang oleh oknum tak bertanggungjawab.
“Saya sudah laporkan ke pihak yang berwajib Polsek Tanjung Pura tadi pagi dan juga sama Kepala Dusun, agar kiranya dapat mengusut siapa pelaku penebangan pohon pepayanya,” kata Asmadi.
Topik, selaku Kepala Dusun juga sangat berharap pelaku kejam yang menimbulkan kerugian bagi warganya segera ditangkap dan diberi sanksi hukum.
“Saya sebagai Kadus besar harapan kami agar pelakunya secepat diketahui dan ditangkap aparat kepolisian agar dusun ini kembali aman dan petani tidak resah untuk bercocok tanam kembali,” tuturnya.