“Menurut Bapak Pangdam (Mayjen TNI Andi Sumangerukka) bahwa Kapolda (Irjen Guntur Laupe) sudah meminta maaf kepada Bapak Pangdam atas kejadian ini dan berjanji akan usut tuntas kejadian ini. Oleh karena itu, posisi pengusutannya adanya di Polda Sulsel,” lanjutnya.
Maskun juga menyebut istri Bripka H dan Serda H merupakan saudara sepupu. Meski begitu, Kapolda Sulsel rjen Mas Guntur menyebut istri Bripka H mengakui dirinya berselingkuh dengan Serda H.
“Jadi suami-istri kan tinggal pisah tempat akhir-akhir ini, suaminya tinggal di Makassar, istrinya di Jeneponto,” ungkap Mas Guntur, Jumat (15/5).
Mas Guntur mengatakan Bripka H tiba-tiba pulang ke Jeneponto tanpa memberi tahu istrinya pada Kamis (14/5) sore. Dia curiga dengan kondisi rumah yang gelap.
“Begitu dia lihat gelap, dia masuk pelan-pelan, di garasi dilihat motor trail. Kecurigaan tambah menjadi. Pelan-pelan dia buka pintu rumah yang kebetulan tidak terkunci, masuk, terus masuk ke kamar dia temukanlah, ada ya pengakuan dari istrinya dan suaminya sendiri mengaku memang ada perselingkuhan di situ di dalam kamar,” ujarnya.
Melihat itu, lanjutnya, Bripka H diduga emosional dan langsung melepaskan tembakan ke arah istrinya dan Serda H. Tiga tembakan dilepaskan ke Serda H.
“Melihat langsung begitu, mungkin timbul emosi, maka menembak keduanya, tamu yang datang maupun kepada istrinya. Tiga kali ke tamu itu, satu kali ke istri,” kata Mas Guntur.
Untuk menghindari agar kasus seperti ini tidak lagi terulang, Mas Guntur meminta anggotanya berhati-hati. Setiap personel di jajaran Polda Sulsel juga diminta mengingat SOP penggunaan senjata api (senpi).
“Dengan adanya begini, akan kami sampaikan kepada anggota kami agar berhati-hati dan waspada dalam penggunaan senjata api, dan harus sesuai SOP-nya,” tegas Mas Guntur.
Source : News.detik.com