Candaan berujung petaka, inilah nasib pilu yang menimpa Achmad Syawaludin Akbar.
Bocah laki-laki yang baru duduk di bangku kelas IV sekolah dasar ini harus merasakan sakit dan penderitaan yang begitu hebat seusai bercanda dengan sepupunya sekitar setengah tahun yang lalu.
Semua berawal ketika Akbar bermain bersama sepupunya di rumah. Ketika itu, tanpa sengaja sepupunya menendang alat vital Akbar. Rasa sakit jelas dirasakan Akbar. Namun jauh di luar dugaan, insiden itu tidak hanya menyisakan rasa sakit semata namun juga efek berkepanjangan.
Sepekan kemudian, alat vital bocah yang baru ditinggal sang ayah satu tahun lalu ini membengkak. Lalu disusuli muntah-muntah dan demam.
“Waktu itu saya bawa ke Puskesmas Cukir, kemudian dikasih rujukan ke RSUD Jombang,” ucap ibunda Akbar, Rodiyah (47).
Saat itulah, penderitaan demi penderitaan dirasakan Akbar. Akbar harus menjalani operasi beberapa kali, termasuk operasi untuk membuat lubang buang hajat di perut bagian kiri.
Dan seluruh proses operasi itu memakan biaya mencapai Rp 75 juta. Sedangkan ibunda Akbar tidak memiliki pekerjaan dan ayah yang menjadi harapan satu-satunya bagi mereka telah tiada.
“Dulu masih bisa ngontrak (rumah). Waktu bapaknya masih ada, saya bisa kerja jualan ikan, tapi sekarang tidak bisa,” tutur Rodiyah.
Tak berhenti sampai di situ, setiap lima hari sekali, Akbar juga harus melakukan pemeriksaan dan perawatan dimana memakan biaya antara Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta, seperti dilansir TribunJakarta.com.
Dan setiap setengah jam sekali, lubang buang hajat Akbar harus dibersihkan.
“Buang hajatnya lewat lubang itu. Saya bersihkan setiap setengah jam,” tutur Rodiyah.
Kini, Akbar tak bisa beraktivitas normal seperti dahulu kala. Dia hanya terbaring di atas ranjang.