Awalnya Mulus, Usai Keroyok Dan Tusuk Anggota TNI, Wajah Remaja-Remaja Ini Jadi Bonyok

by -117 Views

Sejumlah remaja di bawah umur yang diduga mengeroyok hingga menewaskan Prada Yopan Setiandi, dan membuat sekarat Pratu Agus Salim, kini telah ditangkap oleh anggota TNI. Mereka yang beranggotakan 9 orang itu, baru tertangkap lima yakni RE, BO, RO, AK, dan DA.

Dari foto yang beredar, terlihat kelima remaja pelaku pengeroyokan itu babak belur. Wajah mereka terlihat bonyok dan penuh luka-luka yang diduga karena dihajar oleh aparat yang menangkap mereka.  Diantara mereka semua, muka yang paling bonyok adalah seorang remaja yang memakai kaos putih bertuliskan Syahada, dan seorang lainnya yang memakai kaos lengan pa**ang warna hitam.

Jenazah korban pengroyokan yakni Prada Yopan diantar ke rumahnya di Kota Semarang. Saat jenazah tiba, sang ibu sempat pingsan karena tidak kuasa menahan kesedihan. Ia juga tidak menyangka jika anak laki-laki yang ia banggakan tewas di tangan para remaja di usia yang terbilang masih muda, 21 tahun.

iketahui Prada Yopan Setiandi dan rekannya Pratu Agus Salim adalah anggota TNI yang bertugas di Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Prada Yopan Setiandi meninggal dunia setelah dikeroyok oleh sejumlah pemuda setempat, Kamis malam (31/12/2020), saat berada di Lapangan Setia Negara, Kecamatan Curup, bersama dengan rekannya Pratu Agus Salim.

Pratu Agus Salim mengalami luka serius dan kini tengah dirawat di rumah sakit setempat. Dari informasi yang didapatkan, Prada Yopan menghembuskan napas terakhir karena dib**ok dan ditikam oleh para pelaku. Menurut pengakuan salah satu pelaku, Rendi Wijaya Badarudin dari Desa Air Lanang Kecamatan Curup Selatan, yang menikam Prada Yopan adalah Boby.

Menurut Kapolres Rejang Lebong AKBP Puji Prayitno, pengroyokan ini diduga karena kesalahpahaman antara dua anggota TNI dengan sejumlah remaja yang merupakan pelaku pengroyokan itu. Setelah kejadian itu, seorang pelaku langsung diamankan oleh aparat dan dibawa dengan mobil aparat.

“Terjadi akibat kesalahpahaman antara korban dengan para pemuda itu sehingga terjadi penganiayaan yang mengakibatkan korbannya luka berat,” katanya, didampingi oleh Dandim 0409/Rejang Lebong Letkol Inf Sigit Purwoko, seperti dikutip dari Antara.