Alami Kebutaan, Pasangan Suami Istri Tak Menyerah Dengan Keadaan Dan Tetap Berdagang Keliling Demi Anak Bisa Sekolah Dan Makan

by -89 Views

Pak Sandhi dan Bu Cuplik pasangan suami istri yang bekerja sebagai tukang pijat untuk mencari rezeki. Namun, diketahui keduanya tidak bisa melihat. Meskipun demikian, mereka tetap bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bu Cuplik tidak bisa melihat sejak ia mengandung. Sejak saat itu juga keduanya memutuskan untuk menjadi pedagang keliling. Sehari-hari mereka berjualan tahu, pepes dan juga beberapa masakan yang lain. Kini, Bu Cuplik sedang mengandung dengan usia kehamilan tujuh bulan.

” Yang penting anak bisa makan dan harus bisa sekolah agar hidupnya jauh lebih baik daripada ayah dan ibunya” doa Bu Cuplik.

Keduanya berjualan kerupuk dan buah-buahan di Mertojoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kerupuk yang mereka dapatkan dari pengepul yang mengantarkan ke rumah mereka setiap hari itu dijual dengan harga Rp. 5000 per bungkus.

Sementara untuk buah-buahan mereka dapatkan dari pasar yang biasa mereka jual dengan harga Rp12000 per kilonya. Hasil dari jualan mereka sebetulnya tidak seberapa, namun mereka tetap bersyukur dan menggunakan uanh hasil jualan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga biaya sekolah anak.

Keterbatasan fisik yang mereka alami sama sekali tidak menyurutkan semangat keduanya untuk mencari rezeki untuk bisa bertahan hidup. Meski berjualan keliling dengan kondisi fisik yang tidak sempurna memiliki resiko yang cukup tinggi, namun itu ukan halangan bagi mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *