Utas yang dibagikan oleh akun @getawaymadafaka saat ini sedang menjadi sorotan warganet. Hal ini lantaran ia sudah diteror dan diancam oleh seorang pria berinisial RP selama dua tahun. RP bahkan mengecam akan menerornya hingga empat tahun ke depan. Utas ini sudah dibagikan sebanyak 14 ribu kali.
Hal ini bermula saat pencuit cuti selama satu semester akibat penyakit yang ia derita. Saat itu pencuit tidak bisa mengikuti kegiatan ospek dan tidak begitu mengenal teman-teman seangkatannya. Pencuit yang kemudian mulai dihubungi oleh RP mengira jika RP adalah perwakilan dari angkatan yang hendak mengetahui kabarnya. Namun, pencuit sempat menaruh curiga pada RP karena memulai percakapan dengan kalimat pujian dan menanyakan apakah pencuit sudah memiliki pasangan atau belum.
Mengetahui pencuit belum punya pasangan, RP pun semakin intens menghubunginya. Pencuit merasakan keanehan saat RP melarangnya untuk berteman dengan teman-teman seangkatannya baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, RP pernah mengunjungi kota tempat tinggal pencuit tanpa pemberitahuan sebelumnya. RP berusaha keras agar pencuit tidak menceritakan kedekatan keduanya pada siapapun. Karena merasa tidak nyaman, pencuit mencari tahu lebih dalam karakter RP pada seorang temannya.
Rupanya RP dikenal ‘genit’ dan pernah mendekati hampir seluruh perempuan satu angkatannya. Pencuit juga diperingatkan agar tidak terlalu dekat dengan RP oleh temannya tersebut. Meski pencuit memutuskan untuk menjaga jarak dengan RP, namun RP masih melarang dan mengancam dirinya saat hendak menghadiri acara malam keakraban (makrab). Pencuit pun memblokir seluruh kontak RP lantaran tidak tahan dengan perilakunya.
Tak lama berbagai nomor asing mulai menghubungi pencuit. Pencuit menerima berbagai pesan singkat yang memaksa dirinya untuk berpacaran dengan RP. Seorang teman pencuit juga dihubungi oleh RP dan diminta untuk menyampaikan bahwa RP ingin menikahi pencuit.
RP juga kerap kali kedapatan membuntuti dan menunggu pencuit di depan kosannya. Ia bahkan berani untuk ‘main fisik’ seperti menendang pencuit saat berjalan dan pernah menyerempet motor yang dikendarai pencuit dan temannya.
Sudah mulai meresahkan, pencuit melaporkan kejadian ini kepada ketua angkatannya. Akhrinya RP berjanji tidak akan menganggu pencuit di hadapan teman-teman satu angkatannya melalui forum mediasi. Namun, selang seminggu kemudian, nomor asing kembali mengirimkan pesan kepada pencuit dan mengungkap bahwa pencuit akan diganggu hingga empat tahun.
Pencuit sudah melalui berbagai upaya untuk menghindari RP, mulai dari menegurnya berkali-kali hingga mengganti nomor dan akun sosial media. Tetapi RP selalu memiliki cara untuk menemukannya. RP juga menggunakan berbagai akun palsu untuk membuntuti pencuit dan meneror orang-orang di sekitar pencuit seperti adik dan kekasihnya.
Pencuit sudah melaporkan ini pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan disarankan untuk melaporkan dan menyelesaikan melalui pihak prodi terlebih dahulu. Pihak prodi sudah memberikan ancaman drop out dan memindahkan pencuit agar berbeda kelas dengan RP. Namun peringatan tersebut tetap tidak menghentikan aksi teror RP.
Saat ini pencuit masih memperjuangkan hukum kampus karena RP belum mendapat sanksi yang tegas dari pihak manapun. Pencuit berharap bisa membawa kasus ini ke meja hijau, namun ia tahu betul bahwa biaya yang dibutuhkan kelak tidak akan sedikit. Kisahnya ini mendapat berbagai respon serta dukungan dari warganet.
