Skandal Emas China Ternyata Palsu, Kok Bisa?

by -106 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Skandal besar yang menjadi pusat perhatian kembali terjadi di China. Tak tanggung-tanggung, ini terkait cadangan emas resmi di negara itu.

Dikutip dari Asia Nikke, pemalsuan emas ini terjadi pada lebih dari 4% cadangan emas resmi di Negeri Tirai Bambu. Sebanyak 83 ton emas murni yang disimpan perusahaan Wuhan Kingold Jewelry Inc pada Juni disinyalir palsu.

Padahal jumlah emas tersebut digunakan untuk mendukung 16 miliar yuan (Rp 32,2 triliun) pinjaman. Setara dengan 22% produksi emas tahunan dan 4,2% dari cadangan emas China pada 2019.

Skandal berawal dari lebih dari selusin lembaga keuangan China, meminjamkan 20 miliar yuan (Rp 40,2 triliun) selama 5 tahun terakhir ke Kingold. Mereka menjamin dengan emas murni dan polis asuransi untuk menutupi kerugian.

Namun nyatanya, dari laporan tersebut, batangan emas yang digunakan sebagai agunan ternyata bukan emas asli. Melainkan tembaga berlapis emas.

Emas palsu mulai terungkap saat perusahaan Dongguan Trust Co Ltd melakukan likuidasi agunan Kingold untuk menutupi utang, yang gagal bayar pada Februari 2020. Menurut laporan, Kingold gagal membayar investor dalam beberapa produk kepercayaan pada akhir 2019.

Alhasil, di Juni ini Minsheng Trust, Dongguan Trust, dan kreditor kecil Chang’An Trust mengajukan tuntutan hukum terhadap Kingold. Termasuk menuntut PICC P&C untuk menutupi kerugian mereka.

PICC Property and Casualty Company Limited (PICC P&C) adalah perusahaan asuransi non-jiwa terbesar di China daratan yang didirikan pada tahun 2003. Pihak ini menolak untuk mengomentari masalah ini, tetapi mengatakan kasus ini dalam prosedur pengadilan, menurut laporan media Caixin.

Namun sumber dari PICC P&C mengatakan bahwa prosedur klaim harus diprakarsai oleh Kingold sebagai pihak tertanggung, bukan lembaga keuangan sebagai penerima manfaat. Sayangnya Kingold belum mengajukan klaim.

Laporan Zero Hedge mengatakan bahwa fakta ini menjadi cerminan betapa beragamnya penipuan di China. Mulai dari memanfaatkan kroni yang sudah ada sebelumnya dan koneksi dengan pasukan kuat China.

Diketahui pendiri Kingold, Jia Zhihong pada dasarnya diizinkan untuk melakukan apapun yang diinginkannya, tanpa pertanyaan, termasuk pemalsuan. Kingold, yang sahamnya terdaftar di bursa saham Nasdaq di New York, merupakan perusahaan pemroses emas swasta terbesar di provinsi Hubei, China tengah.

Perusahaan ini dipimpin oleh Jia Zhihong, mantan militer. Pemberitaan itu mengklaim sosoknya sebagai pegintimidasi dan juga merupakan pengendali para pemegang saham.

 

https://www.cnbcindonesia.com/embed/video/169666

Artikel Asli

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *