Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, segala sesuatu dilakukan secara online. Sama halnya dengan sekolah. Namaun, tidak semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana. Seperti sebuah kisah yang dibagikan oleh seorang guru tentang salah satu muridnya.
Guru tersebut bercerita bahwa sang murid tidak pernah terlihat dalam kelas daring dan tidak pernah mengumpulkan tugas. Karena sudah cukup lama tidak muncul dan tidak pernagh mengikuti diskusi di grup WhatsApp, kemudian sang guru mendatangi kediaman murid itu.
Sesampainya di rumah sang murid, guru bersama dengan guru bimbingan konseling itu tidak dibukakan pintu oleh murid tersebut. Mereka terus mamanggil murid tersebut, namun tidak juga kunjung keluar karena malu.
Karena sang murid tidak juga keluar, maka orang tua murid tersebut yang keluar dan bertemu guru itu sebagai gantinya. Diketahui bahwa murid tersebut bernama Ayu. Setelah kurang lebih dua jam berkunjung ke rumah sang murid, akhirnya ia mengabari melalui ponsel kakaknya, bahwa ia memilih putus sekolah.
Si siswa mengatakan tak mau lagi melanjutkan sekolah karna tak ada biaya untuk membeli kuota untuk menyelesaikan tugas,” tulis guru tersebut dalam video TikTok melalui akun evayanti1801.
Ayu lebih memilih untuk bekerja karena kondisi ekonomi keluarganya yang sudah tidak mampu membiayainya. Namun, beberapa hari kemudian sang guru kembali mengujungi Ayu dan membujuk Ayu dengan mengatakan bahwa sekolah hanya tiga hari dan tidak perlu menggunakan internet.
“Alhamdulillah usaha kami berhasil. Murid kami bersedia untuk melanjutkan lagi sekolahnya,” tulis guru itu.
“Sekarang Ayu sudah optimis untuk melanjutkan pendidikan,” kata si guru itu lagi.
Syukurnya, sang guru berhasil membujuk Ayu untuk kembali bersekolah. Ayu kini sudah bersedia melanjukan pendidikannya dan optimis bisa bersekolah kembali. Hal ttersebut diungkapkan oleh sang guru.