Laura Lazarus seorang pramugari yang selamat setelah mengalami dua kali kecelakaan pesawat. Keberuntungan masih berpihak padanya, padahal ia tidak pernah menyangka maih bisa bertahan hidup hingga sekarang. Kejadian mengerikan yang hampir membuatnya kehilangan nyawa itu hingga kini masih terpatri di ingatannya.
Laura yang masih berusia 19 tahun bekerja sebagai pramugari di maskapai penerbangan Lion Air. Kemudian pada bulan Juli, pesawat yang membawanya bersama penumpang mengalami kecelakaan di Palembang karena tergelincir hingga keluar dari landasan. Namun beruntung, pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
Selang 5 bulan setelah kejadian itu, dengan pesawat yang sama dan juga ditumpangi oleh Laura kembali mengalami kecelakaan di Bandara Adi Sumarmo Solo pada November 2004. Pada kecelakaan kali ini merupakan momen tragis yang terjadi dalam hidup Laura.
Pesawat yang hendak mendarat, tiba-tiba mengalami goncangan hebat di udara hingga membuat keluar landasan dan menabrak pagar serta berhenti di tanah kuburan saat mencoba untuk mendarat. Karena kecelakaan ini, pilot, beberapa pramugari, dan penumpang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan mengalami luka parah.
Namun nyatanya, hingga kini ondisi fisik Laura masih belum normal seutuhnya. Menurut pengakuannya pada acara Pagi Pagi Pasti Happy, ia mengaku memiliki firasat buruk saat pesawat hendak mendarat.
” Saya sempat bilang sama senior saya yang duduk di sebelah kanan (dia meninggal) ‘kok perasaan saya enggak enak ya’ gitu. Pada waktu pesawat ini mau mendarat itu (pesawat) tergelincir. Enggak lama kemudian pas mendarat kita denger suara ‘Brakkk’ gitu. Tapi memang pada saat itu cuaca lagi buruk,” kata Laura.
Dalam kecelakaan ini menyebabkan 32 orang meninggal dunia. Ia ditemukan di bawah reruntuhan pesawat dengan kondisi tidak sadarkan diri. Ia juga mengatakan jika ia sempat dikira sudah meninggal dunia.
” Saya ditemukan di bawah reruntuhan badan pesawat, sempat koma 3 hari begitu bangun saya sudah di ICU,” tambahnya.
