3. Berawal dari ejekan yang berujung penganiayaan
Mengejek memang hal yang sudah tak asing lagi dilakukan oleh anak-anak SD. Biasanya mereka hanya melakukan hal tersebut karena bercanda saja. Tapi tidak dengan ketiga murid yang baru menginjak kelas dua SD ini. Mereka mengeroyok temannya yang berinisial RS karena ejekan yang bertujuan untuk bercanda saja. RS mengaku dipukuli bagian perutnya yang menyebabkan dirinya muntah-muntah lalu jatuh pingsan.
Karena orangtua RS tak terima, ia melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Kapolsek Sukmajaya mengatakan jika kasus ini sebisa mungkin diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Itu semua karena mengingat usia mereka yang masih di bawah umur. Kelas dua aja berani ngeroyok, apalagi gedenya nanti..
4. Staf sekolah menganggap remeh aksi pengeroyokan
Penganiayaan juga terjadi di SD Desa Lebung Gajah, Sumatera Selatan. Tindakan anarkis anak-anak SD ini sangat mencuri perhatian para netizen. Ini karena perlakuan tersebut tidak ada penyelesaiannya. Para guru dan kepala sekolah menganggap remeh kejadian tersebut.
Di video itu terdapat anak laki-laki yang dipukul, ditendang dan diduduki oleh teman-temannya. Murid yang jadi korban sudah menjerit dan menangis, tapi itu tak dihiraukan oleh anak-anak yang ada di kelas tersebut. Entah ke mana para guru dan pengawas sekolah yang seharusnya ada di kelas. Jika ini dibiarkan, pengeroyokan akan terus terjadi terus menerus.
5. Premanisme terjadi di SD Bukittinggi, Wakil DPR tagih rebolusi mental Jokowi
Lagi-lagi pengeroyokan anak perempuan yang dilakukan oleh laki-laki. Pada tahun 2017 lalu, peristiwa ini terjadi di salah satu SD Kota Bukittinggi. Kejadian yang tak terpuji itu menyebabkan sang Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah untuk angkat bicara. Ia tak menyangka jika ada premanisme dan vandalisme di tingkat sekolah dasar.
Kota yang terkenal dengan sebutan religius itu sudah menghilang karena kelakuan kejam para siswa-siswa tersebut. Agama yang sudah ditanamkan di rumah maupun sekolah serasa tak ada artinya lagi. Maka dari itu, Fahri Hamzah ingin Pak Jokowi segera menerapkan revolusi mental yang selalu digembar gemborkan. Ayo Pak Jokowi, segera diterapkan. Jangan sampai kejadian anarkis ini terulang kembali..
Pengeroyokan yang dilakukan anak-anak SD tersebut memang sangat mengejutkan banyak pihak. Ini karena perlakuan mereka sudah di luar batas. Karena peristiwa ini banyak siswa yang tak bersalah menjadi korban. Ada yang lumpuh hingga paling parah adalah meninggal dunia. Hal ini bisa dihindari dengan cara menanamkan pengetahuan agama sedari kecil dan tontonan anak yang harus sesuai dengan usianya. Semoga kejadian-kejadian seperti ini tak terulang kembali.
Sumber: www.boombastis.com