Setelah berstatus hilang (submiss), TNI secara resmi menyatakan kapal tersebut tenggelam (subsunk) pada Sabtu (24/4/2021) setelah ditemukan sejumlah serpihan diduga dari kapal tersebut.
Bukan hanya KRI Nanggala 402, ada empat kapal selam lainnya yang pernah hilang di dunia, namun ada tiga kapal yang berhasil ditemukan.
1. HMAS AE1
HMAS AE1 sedang berada di galangan kapal Pulau Cockatoo untuk menjalani perbaikan dari kerusakan yang dialami selama pengiriman dari lokasi pembuatannya di pabrik Vickers Maxims , Inggris ke Australia saat Perang Dunia I pecah pada Juli 1914.
Peristiwa itu memotong masa perbaikan HMAS AE1 dan kapal selam itu segera disiapkan untuk berlayar, bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Australia (RAN) menuju Papua Nugini (PNG) untuk merebut stasiun radio serta daerah jajahan Jerman di sana.
Pada 14 September 1914 HMAS AE1 berpatroli di jalur laut menuju ke Tanjung Gazelle dengan ditemani kapal perusak bertorpedo HMAS Parramatta untuk melindungi kapal-kapal di Pelabuhan Rabaul. HMAS AE1 dijadwalkan kembali pada pukul 6 sore, tetapi kapal selam itu dan para krunya tidak pernah kembali.
Berdasarkan kesaksian Letnan Warren, Kapten dari HMAS Parramatta yang dilansir dari The Strategist, Kamis (14/9/2017), tidak ada kontak radio antara kedua kapal, diduga komunikasi yang terjadi hanya melalui pengeras suara atau sinyal lampu. Warren juga mengatakan tidak menemukan tumpahan minyak, tidak ada puing, ataupun panggilan darurat yang datang dari HMAS AE1 atau sisa-sisanya, menjadikan insiden itu sebagai misteri.
Pencarian awal menyusul hilangnya AE1 dilakukan tanpa fokus yang jelas sampai pada 1970, John Foster, seorang perwira RAN yang ditempatkan di Port Moresby berhasil meyakinkan RAN untuk kembali mencari keberadaan HMAS AE1. Namun, sejumlah pencarian dengan kapal yang dilengkapi sonar gagal memberikan hasil.
Foster terus melakukan pencarian dengan dukungan berbagai pihak sampai 2009 dan dilanjutkan oleh sejumlah pihak lain setelahnya. Sebuah perusahaan non-profit bernama Find AE1 Ltd. telah dibentuk untuk tujuan pencarian kapal selam tersebut. Tetapi sejumlah pencarian yang dilakukan masih belum mebuahkan hasil.
2. USS Granadier
Seorang kru USS Grenadier Robert Palmer, dalam tulisannya The Silent Service in World War II, mengungkap pada 22 April 1943 pagi, kru menembaki sebuah pesawat Jepang yang menjatuhkan bom di dekatnya. Bom Jepang menyebabkan kapal selam tenggelam.
Namun sekuruh kru yakni 76 tentara AL AS selamat meski mereka ditangkap oleh kapal bersenjata Jepang. Dalam penahanan, mereka mengalami penyiksaan, menyebabkan empat di antaranya tewas.
Lantas setelah 77 tahun tepatnya pada Oktober 2019, bangkai kapal selam ini ditemukan di Selat Malaka, sekitar 145 kilometer sebelah selatan Phuket, Thailand.
Kapal selam USS Grenadier ditemukan oleh empat penyelam, yakni Jean Luc Rivoire, Lance Horowitz, Benoit Laborie, dan Ben Reymenants di kedalaman 80 meter. Meski demikian mereka baru mengumumkan temuan tersebut belakangan ini karena butuh waktu untuk memastikan identitas kapal.
3. USS Grayback
Sebuah kapal selam Amerika yang hilang dalam Perang Dunia Kedua telah ditemukan kembali di dasar laut China Timur.
Kapal USS Grayback dan 80 awaknya menghilang pada tahun 1944 ketika diserang oleh pesawat Jepang.
Sebuah proyek eksplorasi bawah laut menemukan kapal selam di lepas pantai Okinawa, Jepang, setelah menemukan dokumen militer dengan koordinat yang tepat untuk menemukannya. Koordinat asli telah salah diterjemahkan dan kehilangan satu digit.
Keluarga dari 80 anggota awak yang berada di atas kapal selam telah diberitahu tentang penemuannya.
Kathy Taylor, keponakan John Patrick King yang saat itu berada di kapal, mengatakan bahwa penemuan mengakhiri pencariannya.
“Saya berkomitmen sejak awal, ketika saya masih kecil, bahwa saya akan menemukannya atau mengikutinya atau menjaga ingatannya tetap hidup,” katanya kepada ABC News via BBC, Selasa (12/11/2019).
4. Minerve
Sebuah kapal selam Prancis yang hilang selama 50 tahun telah ditemukan oleh sebuah tim pencari. Penemuan itu diumumkan oleh Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly melalui sebuah tweet, menyebutnya sebagai “prestasi teknis dan melegakan”.
Lima puluh dua pelaut berada di dalam Minerve ketikan kapal selam itu menghilang di dekat Pelabuhan Toulon, pantai selatan Prancis pada Januari 1968. Upaya-upaya sebelumnya untuk mencari kapal selam itu tidak membuahkan hasil.
Kapal selam yang hilang ditemukan 45km dari Toulon di kedalaman 2.370m di bawah permukaan laut.
Penyebab pasti di balik kecelakaan yang melibatkan Minerve belum pernah terungkap. Insiden itu adalah satu dari serangkaian bencana mematikan yang melibatkan kapal selam militer di seluruh dunia sepanjang 1960-an.